Selamat Dari Fitnah Dunia
ppsuika.ac.id – Kehidupan dunia merupakan segala kehidupan yang bersifat sementar semuanya akan berakhir, hancur, musnah, tidak ada lagi yang tersisa sedikitpun. Sesuatu yang terdapat dalam kehidupan dari kesenangan maupun kesusahan dikatakan bersifat duniawi apabila tidak memberi keuntungan di akhirat nanti, namun apabila segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang di dunia ini dapat memberikan keberuntungan di akhirat nanti maka hal ini disebut dengan urusan ukhrawi atau akhirat. Apabila dunia yang dicari dan dinikmati tanpa mempertimbangkan halal dan haram maka inilah kesenangan dunia yang sia-sia (mata’ al-ghurur) dan membawa kerugian dan kesengsaraan bagi manusia yang terlibat di dalamnya.
Allah memberikan ilustrasi dalam firmanNya, bahwa dunia bagaikan air terjun yang menumbuhkan tanaman, lalu tanaman tersebut berkembang, kemudian layu dan kering.
“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“(QS. Al-Kahfi: 45)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan hakikat dunia serta dibandingkan dengan akhirat.
“Tidaklah dunia dibandingkan dengan akhirat melainkan seperti salah seorang kamu mencelupkan ujung jarinya ke laut, maka perhatikan berapa (banyaknya air) yang terbawa?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menyadari bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara dan terbatas, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang abadi, kebahagiaan di akhirat ditentukan di dunia ini. Setan akan selalu berusaha agar umat Muhammadshallallahu alaihi wasallam terlena dan tertipu dengan kehidupan dunia.
Dikisahkan, bahwa Iblis berjumpa dengan nabi Sulaiman alaihissalam, kemudian nabi Sulaiman bertanya kepadanya, “Wahai makhluk terlaknat, apa yang engkau lakukan terhadap umat Muhammad?”. Iblis terlaknat menjawab, “Wahai Sulaiman, aku tidak akan melepaskan mereka hingga dunia dan harta menjadi hal yang dicintai mereka dan Syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah.”[1]
Bersikap Zuhud terhadap dunia dengan pengertian bahwa dunia yang dicari adalah dunia yang mempunyai nilai ukhrawi, renungkan firman Allah:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaiman Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 77)
Agar selamat dalam menjalani kehidupan dunia ini adalah:
Pertama, dengan memahami bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan yang fana, yaitu hancur dan lenyap sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang abadi;
Kedua, jadikanlah kehidupan dunia dengan segala macam kesenangannya menjadi sarana untuk kebahagiaan di akhirat kelak;
Ketiga, adalah dengan mensyukuri setiap nikmat dan karunia yang dianugerahkan Allah; dan
Keempat, hindarilah perbuatan dosa dan maksiat.
Oleh: Dr. H. Ibdalsyah, MA
Dikutip dari buku Al – Munjiyat (Jalan Menuju Selamat Dunia Akhirat)
Referensi:
[1] Ibn al-Jauzi, Bustan al-Wa’zhin, hal. 29